3/16/2008

Diam Itu Dosa

Dunia kita kaya akan warna, budaya & sumberdaya
Tapi dunia kita juga kaya akan derita

Nyawa tak ada harganya dibandingkan harta
Nurani tak ada bedanya dengan tidak peduli
Akal pikiran tak ada gunanya daripada kekuasaan

Bisakah kita diam ketika kita melihat kenyataan bahwa para birokrat kita ternyata hanya merakyat ketika pemilu tapi berkhianat ketika menjabat?

Bisakah kita diam ketika melihat banyak teman-teman kita tidak mendapatkan pendidikan layak yang katanya diwajibkan oleh negara ini?

Bisakah kita diam ketika melihat adik-adik kecil kita sudah turun ke jalan dan kehilangan masa mudanya yang bahagia?

Bisakah kita diam ketika melihat saudara-saudara kita hidup dalam ketidakberdayaan kemiskinan, serba kekurangan dan terhimpit banyak kesulitan?

Bisakah kita diam ketika ada beberapa golongan yang menumpuk kemakmuran sementara banyak yang lainnya terperangkap dalam jaring kemelaratan?

Bisakah kita diam ketika alam raya yang sebenarnya kita milki bersama untuk menjamin kesejahteraan banyak orang sudah dikapitalisasi oleh segelintir majikan?

Bisakah kita diam ketika melihat lembaga hukum yang kita percaya ternyata telah menipu kita atas nama keadilan?

Bisakah kita diam ketika melihat saudara-saudara kita yang tergusur hanya bisa marah, menangis dan menjerit tanpa bisa melawan?

Bagaimana mungkin kita bisa diam melihat semua itu?
Padahal semuanya ada di depan mata

Kepercayaan mana yang menyuruh kita diam?
Agama mana yang yang memperbolehkan kita diam?
Kitab suci mana yang menganjurkan kita diam?
Ilmu pengetahuan mana yang mengajarkan kita diam?

Kalau diam itu adalah dosa
Lalu kenapa kita tetap diam saja
Ketika melihat dunia tak lagi bisa tertawa bahagia

(Gresik, 21 Feb '08)

No comments: