7/01/2008

Dibatas Airmata, Menantang Kesedihan

Kalian yang mengurai airmata
Terkapar dalam kubang kesedihan yang menyiksa
Terlelap termenung sendiri dalam penyesalan
Untuk apa, tiada guna

Lihatlah di cermin
Kitalah keindahan yang tak terjamah
Kitalah siang yang terbenam
Kitalah malam yang benderang
Kitalah kehidupan yang berwarna

Percintaan seharusnya tidak membuat lara
Memasung diri pada rangkaian derita
Menjelma diri menjadi asa yang tertunda
Untuk apa, tiada guna

Lihatlah ribuan bunga menanti kebangkitan kita
Rasakanlah bagaimana dunia baru akan tersenyum
Nikmatilah parade kegembiraan
Yang siap untuk mengarak kita
Menuju ke oase kehidupan
Dimana tak ada lagi airmata

Pamerkanlah semangatmu pada dunia
Tertawalah diatas penderitaan
Karena inilah...
Perhelatan akbar menantang kesedihan

(Malang, 30 Juni '08)

No comments: